Saturday, February 6, 2010

0



The Fairly Odd Parents adalah satu acara seri televisi kartun yang sangat populer dari Amerika Serikatyang diciptakan oleh Butch Hartman. Ia ditayangkan di saluran televisi terkenal Nickelodeon. Ia juga ditayangkan di seluruh dunia. Sekarang, acara ini merupakan acara yang paling diminati di Nickelodeon, hanya di tempatkan di urutan kedua setelah SpongeBob SquarePants. Seri televisi ini telah dihasilkan oleh Frederator Studios untuk saluran kabel Nickelodeon, dan telah diluncurkan ke luar Amerika Serikat oleh serikat animasi Kanada yaitu Nelvana.







Nama-nama pemeran katun ini adalah sebagai berikut :

Penjahat-penjahat Utama


Sinopsis :

Cerita ini ditayangkan di kota fiksi iaitu Dimmsdale, yang biasanya ditunjukkan untuk berada di California utara (namun begitu di "Fairy Idol", ia telah ditunjukkan bahwa Dimmsdale ditempatkan di California Selatan) tetapi juga mencerminkan tempat tinggal Butch Hartman di Michigan. Ia juga patut diambil tahu bahwa ada setengah episode yang telah mempunyai pengembaraan ke masa silam ke kedua "Wild West" dan "Colonial" (Timur Dimmsdale). Ia mengikuti kehidupan harian oleh seorang anak 10 tahun yaitu Timmy Turner. Seorang anak tunggal, Timmy selalu dijadikan mangsa oleh beberapa musuh seperti Vicky, yaitu pengasuhnya, guru gilanya yang mempunyai obsesi dengan peri-peri, En. Crocker, penjaga sekolah, Francis, dan makhluk variasi yang mempunyai kuasa sihir: Mama Cosmo (Ibu Cosmo), Jorgen Von Strangle, Norm the Genie, dan Pixies.

Oleh karena itu situasinya yang agak seram, dia telah diberikan dua peri-peri, yang bernama Cosmo dan Wanda, yang mempunyai kekuatan untuk memenuhi kehendaknya dan mereka bertanggungjawab untuk menjadikan Timmy gembira. Walau bagaimanapun, Cosmo merupakan seorang yang bodoh dan dungu, dan mereka berdua selalu mempunyai ide berbahaya; walaupun mempunyai makna, kehendaknya selalu akan bersalah. Wanda, yaitu istri Cosmo yang lebih memahaminya mesti menguntukkan masanya kepada Timmy dan Cosmo untuk menjaga keselamatan mereka.

"Fairy OddParents (Orang-tua peri) ini selalu mengambil berat tentang kewujudan mereka dan selalu menyamarkan diri mereka sebagai berbagai hewan dan benda di tempat ramai, selalu dengan warna khas mereka untuk mengenali mereka berdua: Cosmo selalu berwarna hijaumuda, dan Wanda selalu berwarna merah jambu muda. Kecuali jika mereka menjadi ikan; hanya mata mereka saja yang tetap sama. Selain dari Timmy, tiada orang yang memiliki kejanggalan bahwa burung hijau dan merah jambu yang dapat berbicara, ataupun bantal yang berwajah.

Kebanyakan episode berakhir dengan "deus ex machina" karena Timmy mempunyai peri-peri yang dapat memenuhi kehendaknya. Banyak episode berakhir dengan Timmy menjerit "Saya ingin semua ini kembali seperti asalnya!".

Secara rata, setiap episode mempunyai dua kartun (setiapnya sekurang-kurangnya mempunyai waktu 11 menit ). Ada juga episode yang hanya mempunyai satu kartun (waktu 22 menit).

Sekolah "Elementary" Dimmsdale merupakan sekolah yang dihadiri oleh kebanyakan tokoh kanak-kanak. Sekolah-sekolah lain yang pernah ditunjukkan adalah Sekolah "Elementary" Snerd dan Akademi FUN.


Sejarah Produksi :

The Fairy OddParents pertama kali diudarakan sebagai film pendek di Oh Yeah! Cartoons pada tahun 1998, yang menayangkan sepuluh episode oleh rancangan original. Oh Yeah! Cartoons telah dibatalkan pada tahun 2001, tetapi Nickelodeon telah menawarkan untuk mengambil francais ini. Tawaran ini telah diterima oleh penciptanya Butch Hartman. Acara ini mulai mengudarakan episode panjangnya sebagai serinya sendiri pada 31 Mei, 2001, bersama dengan Invader ZIM. Pada April 11, 2006, Nickelodeon Britania Raya telah menayangkan sembilan episode pendek Oh Yeah Cartoons! dalam tiga episode, termasuk suara yang berbeda untuk Timmy Turner (suara Timmy telah diubah oleh Tara Strong untuk menayangkan ulangan untuk kesemua episode pendek ini), dan wajah ayah dan ibu Timmy yaitu Nyonya dan Tuan Turner tidak dapat dilihat. Cerita-cerita ini termasuk "Where's the Wand" di mana Vicky menggunakan tongkat sakti Wanda, dan "Too Many Timmys" di mana Timmy membuat klon untuknya. Setiap episode pilot berlangsung selama tujuh menit, dan kesemua lukisan yang dilukis adalah sangat kasar, dan animasi tentang peri-peri terbang ini adalah lebih lambat dan kasar. Selepas penayangan episode baru pada tahun 2004-2005, Nickelodeon akhirnya memutuskan untuk mengeluarkan "The Fairly OddParents" dari siarannya. Seri ini secara resminya tamat pada Juli 21 2006 dan telah menyiarkan sejumlah 66 episode di Amerika Serikat. Episode terakhir yang ditunjukkan adalah "Jimmy Timmy Power Hour 3". Ia telah dikeluarkan oleh Frederator Studios.

Friday, January 22, 2010

The Great Queen Seondeok Dijadiin Anime?

0

kocak sumpah,gak nyambung banget.. males ngeliatnya.. hahaha,mending nonton korean dramanya aja..


Thursday, January 14, 2010

My Favourite Song for Today

0

Queen Seon Deok OST

Saranghamyeon an doeni

Can't I Love You
Lihat gambar ukuran penuh
Singer: Kim Nam Gil (Bidam)

Korean
apado nan apeun jul molla
oji annneun neol gidaryeodo
geuriumi himgyeowo hwicheonggeoryeodo nan himdeun jul molla

neol nae ane dun geu nalbuteo
maeumeul nanwo sseul jul moreugo
dachigo meongdeureodo sirin gaseumeul dadeul juldo molla

sseulsseulhan sesange nareul salge hago
utge haneun geon neo hanappuninde

saranghamyeon an doeni naege omyeon an doeni
han beonman han beonman anabomyeon an doeni
nae jeonbureul da georeo gatgo sipeun sarami isseo
naemam badajumyeon an doeni

jidokhan oeroum geu sogeseodo naega sumeul swineun geon
da neo ttaemuninde

saranghamyeon an doeni naege omyeon an doeni
han beonman han beonman anabomyeon an doeni
nae jeonbureul da georeo gatgo sipeun sarami isseo
cheoeumija majimaginde

saneun dongan nae pume dora ol su eobseodo
naega ne gaseume jiwojyeo beoryeodo

saranghamyeon an doeni neoui dwieseorado
meolli seo meolli seo barabomyeon an doeni
neoui geurimjarado nan jikyeojul su itdamyeon
geurae geugeorado gwaenchanha honja saranghaedo gwaenchanha

English
Even it is so painful, I can't feel it
Even I'm waiting for you and you wouldn't come
Even I think of you with shaking so badly, I can't feel it

Since the day I put your heart in my mind
I can't put my heart else where
Even if it hurts and breaks my heart apart, I won't close my heart

I am who was living in a lonely world
You're the only one who can make me smile

Can't I love you? Can you come to me?
Just for once, can you hug me in you arms?
You're the only one I love
Can't you accept my heart?

The reason why I'm still breathing in this terrible loneliness
It's all because of you

Can't I love you? Can you come to me?
Once again, can you hug me in your arms?
You're the only one I love
For the first time and last time

Even you're alive, you can't be held in my arms
Even you throw my heart away from your mind

Can't I love you? Even if I'm just behind your back
Distantly, I just can look at you from afar
Even if I just can protect your shadow
Even like this, it's alright.. even only I love you, it's okay...

Download Link:

Dinasti Silla

0

Silla

Silla (tahun 57 Sebelum Masehi - 935 Masehi), seringkali diucapkan Shilla, adalah salah satu dari Tiga Kerajaan Korea. Silla bermula dari kerajaan kecil di Konfederasi Samhan. pada tahun 660 Masehi Silla bersekutu dengan Dinasti Tang berhasil menaklukkan kerajaan Baekje sertaGoguryeo pada tahun 668. Pada masa penyatuan ini seringkali disebut sebagai masa Silla Bersatu atau Silla Selanjutnya (Hu-silla) dimana wilayah kekuasaannya mencakup semua bagiansemenanjung Korea, sementara sebelah utaranya adalah wilayah kekuasaan kerajaan baru, yang merupakan penerus dari kerajaan Goguryeo, Balhae. Setelah hampir 1000 tahun, Silla terpecah menjadi negeri-negeri kecil yang mengantarkan Korea pada masa Tiga Kerajaan Zaman Akhir, dan sampai pada akhirnya semuanya diserap oleh kerajaan baru, Dinasti Goryeo tahun 935.

Nama

Dari awal pendirian sampai perkembangannya menjadi kerajaan yang besar, nama Silla tercatat dalam banyak karakter Tionghoa (hanja) yang secara fonetis mungkin ditulis berdasarkan nama dugaan dari bahasa Korea kuno yaitu: Saro; 斯盧, Sara; 斯羅, Seora-beol; 徐羅(), Seona-beol; 徐那(), Seoya-beol; 徐耶(), atau pun Seo-beol; 徐伐. Arti kata-kata dugaan dari bahasa Silla itu kemungkinan adalah ibukota, walaupun masih menjadi teka-teki. Pada tahun 503, Raja Jijeung menetapkan tulisan hanja “新羅” yang dibaca Silla dalam bahasa Korea modern. Karena orang Korea kini seringkalimempalatalisasikan abjad maka penyebutan kata “Silla” terdengar seperti “Shilla” di telinga pendengar bahasa lain.

Kata yang paling mendekati adalah Seora-beol, dapat ditelusuri dari unsur bahasa Silla, syeo-beul, yang berarti ibukota kerajaan, yang kemudian berubah menjadi Syeo-ul, dan akhirnya Seo-ul. Seoul yang kini dikenal adalah ibukota Korea setelah berakhirnya masa Dinasti Joseon, dimana nama saat itu adalahHanseong atau Hanyang.

Nama Silla pada zaman kuno dikenal luas oleh masyarakat Asia Timur Laut. Orang Yamatomenyebutnya Shiragi, orang Jurchen (nenek moyang bangsa Manchu menyebut Solgo atau Solho. Dalam bahasa Tionghoa penyebutannya adalah Shin Luo.

Sejarah

Para ahli sejarah secara tradisional membagi sejarah Silla menjadi 3 bagian periode: awal (57 SM-654 M), tengah (654-780) dan akhir (780-935).

Perubahan kekuasaan

Silla diperintah oleh 3 keluarga (klan) kuat selama berdirinya, yaitu Bak (Park), Seok, dan Kim. Klan Bak sebagai pendiri berkuasa lebih dari 3 generasi sebelum menghadapi pemberontakan oleh klan Seok. Dalam masa-masa pemerintahan pertama raja keluarga Seok, Raja Talhae, klan Kim berperan sebagai klan aristokrat (bangsawan). Ketiga klan ini saling berebut kekuasaan sepanjang sejarah Silla.

Pendirian

Dalam masa Proto Tiga Kerajaan (masa sebelum Tiga Kerajaan), negara-negara kecil di bagian tengah dan selatan semenanjung Korea dikelompokkan ke dalam 3 konfederasi (negara bagian) bernama Samhan. Salah satunya bernama Jinhanyang memiliki 12 buah bagian-bagian yang lebih kecil. Salah satunya adalah negeri Saro (Saro-guk) yang merupakan asal dari Silla. Negeri Saro terbagi atas 6 desa dengan 6 kelompok klan.

Berdasarkan babad Goryeo Samguk Sagi yang ditulis pada abad ke-12, Silla didirikan oleh seseorang bernama Bak Hyeokgeose tahun 57 SM di kota yang sekarang adalah Gyeongju. Menurut legenda Bak Hyeokgeose lahir dari telur kuda putih. Ketika berusia 13, ke-6 kelompok klan mengangkatnya jadi pemimpin negeri Saro.

Pembuktian lewat bukti arkeologis menunjukkan bahwa walau ada negara yang berdiri pada masa itu di wilayah Gyeongju, masih terlalu dini untuk menyebut Silla sebagai sebuah kerajaan. Penulis Samguk Sagi dari zaman Goryeo, Kim Bu-shik, mungkin mencoba untuk mengesahkan bukti berdirinya Silla dengan memberi senioritas historis di atas rivalnya, Baekje dan Goguryeo.

Sejarah awal

Dalam masa kekuasaanya, tampuk kepemimpinan Silla berganti-ganti dengan peran 3 klan terkuat.

Mulai abad ke-2 M, Silla baru muncul sebagai kerajaan yang berkembang pesat di bagian tenggara semenanjung Korea. Silla memperluas kekuasaan dan pengaruh atas Konfederasi Jinhan pada abad ke-3 dan terus menjadi kuat.

Di bagian barat Baekje telah berdiri kokoh sejak tahun 250 setelah menundukkan Konfederasi Mahan. Di bagian barat daya, Konfederasi Gayamuncul dan mengambil alih Konfederasi Byeonhan. Sementara di utara, Goguryeo yang sejak tahun 50 mulai berdiri kokoh, berhasil mengusir perwakilan militer Tiongkok terakhir dari semenanjung Korea pada tahun 313 dan terus mengancam para tetangganya.

Berkembang jadi kerajaan

Raja Naemul (berkuasa 356-402) dari klan Kim menetapkan sistem monarki yang turun-temurun. Gelarnya kini telah menjadi Maripgan (han atau gan), yaitu gelar serupa dengan khan pada orang Turkik dan Mongol. Pada 377, ia mengirim utusan dan menjalin hubungan denganGoguryeo.

Silla mencoba mendekati Goguryeo karena sedang mengalami tekanan dari Baekje dan Negeri Wa[1]. Namun saat Goguryeo mulai memperluas teritori ke selatan dan memindahkan ibukotanya ke Pyongyang tahun 427, Raja Nulji mencoba mengadakan persekutuan dengan Baekje.

Pada masa Raja Bopheung (514-540), Silla telah mencapai titik penuh sebagai negara kuat. Ia pun telah menggunakan Buddhisme sebagai agama negara dan mengendalikan negara-negara kecil di sekitarnya. Sekitar tahun 530-an Konfederasi Gaya dapat ditaklukkannya.

Pada masa Raja Jinheung (540-570), Silla mengembangkan armada perang yang kuat. Ia pernah membantu Baekje merebut wilayah Sungai Han yang diduduki Goguryeo namun pada tahun 553 merebut wilayah itu dari Baekje, mengakhiri 120 tahun aliansi kedua kerajaan itu. Ratu pertama di Kerajaan Silla adalah Ratu Seondeok (634-647), seorang ratu yang memiliki tingkat kecerdasan tinggi dan memiliki keberuntungan. Periode awal Silla berakhir dengan wafatnya Ratu Jindeok pada tahun 654.

Silla Bersatu

§ Pada abad ke 7 Masehi, Silla menjalin hubungan dengan Dinasti Tang dari Tiongkok.

§ Pada tahun 660 di bawah pemerintahan Raja Muyeol (berkuasa 654-661), berhasil menundukkan Baekje.

§ Pada tahun 668, di bawah kekuasaan Raja Munmu Besar dan Jenderal Kim Yu-shin dengan bantuan militer Dinasti Tang, berhasil mengalahkan Goguryeo. Seluruh semenanjung Korea berhasil disatukan Silla setelah hampir 10 tahun mengusir seluruh koloni Dinasti Tang di sebelah utara. Para pelarian Goguryeo mendirikan negeri baru di timur laut semenanjung Korea bernama Balhae.

Para anggota keluarga pemimpin pada zaman Silla Bersatu digolongkan ke dalam sistem kelompok Jin-gol (keturunan tulang murni) danSeong-gol (tulang suci) berdasarkan keturunan orang tuanya. Selain itu, sebagai akibat dari penyatuan wilayah-wilayah semenanjung Korea, para keluarga bangsawan semakin banyak mengumpulkan kekayaan. Pada masa-masa awal unifikasi terjadi beberapa kali pemberontakan oleh para pejabat istana, namun dapat ditekan oleh keluarga kerajaan dengan memindahkan mereka ke dalam jabatan-jabatan pusat. Untuk waktu yang lama, sekitar 1 abad (dari akhir abad ke-7 sampai akhir abad ke-8), kerajaan mengganti sistem penggajian pejabat dengan memberi tanah (no-geup) dengan sistem jikjeon atau dengan membayar gaji saja.

Akhir abad ke-8, klan Kim mulai menolak penggunaan sistem ini dan mulai memberontak. Pemberontakan terbesar adalah pembangkanganKim Dae-gong yang berlangsung 3 tahun.

Periode tengah Silla berakhir dengan pembunuhan Raja Hyegong tahun 780 yang mengakhiri suksesi dari Raja Muyeol, tokoh penyatu Tiga Kerajaan. Kematiannya adalah puncak perselisihan panjang antar klan dalam kerajaan yang melibatkan sebagian besar anggota keluarga bangsawan.

Akibatnya keluarga bangsawan muncul sebagai kekuatan utama bagian internal sementara peran raja hanya sebagai tokoh kepala saja. Namun begitu, periode ini menyaksikan negeri ini pada titik puncak, dengan kuatnya hubungan dan konsolidasi keluarga kerajaan serta berhasilnya usaha mempraktekkan sistem birokrasi cara Tiongkok.

Penurunan dan kejatuhan

Akhir dari periode ini dinamakan Zaman Tiga Kerajaan Akhir, saat beberapa kerajaan yang mengatasnamakan pendahulunya bangkit dan memberontak seperti Hu-Baekje dan Hu-Goguryeo. Silla sendiri jatuh ke dalam pemberontakan dinasti baru, Goryeo pada tahun 935.

Politik dan sosial

Dari abad ke-6, Silla menetapkan sistem yang ketat dalam bidang birokrasi dan hukum. Pangkat dan status sosial pejabat diukur berdasarkansistem ranking tulang. Begitu pula pada cara berpakaian, bentuk rumah dan jumlah perkawinan yang diperbolehkan, semuanya diatur menurut hukum tertentu. Kelas anggota keluarga kerajaan dibagi menjadi 2, yaitu kelas tulang suci (seong-gol) dan tulang murni (jin-gol). Sistem ini berakhir ketika penguasa terakhir dari kelas tulang suci, Ratu Jindeok wafat pada tahun 654[1]. Jumlah bangsawan dari kelas tulang suci pun semakin menurun karena calon raja/ratu hanya boleh berasal dari keturunan yang kedua orang tuanya berasal dari kelas tulang suci, sementara keturunan dari orang tua tulang suci yang menikah dengan kelas tulang murni dianggap masuk ke kelas tulang murni.

Sejak menguatnya kebijakan negara yang tersentralisasi, masyarakat Silla juga dipengaruhi oleh kebijakan aristokrat yang ketat. Sistem birokrasi negara pun mengadopsi cara Tiongkok untuk mengurus wilayah yang sangat luas. Sebelum masa unifikasi, Raja Silla menganggap dirinya sangat besar dan menyamai sang Buddha. Sedangkan hal-hal mencolok yang mewarnai periode setelah unifikasi adalah meningkatnya konflik antar kelompok, antara keluarga kerajaan dengan bangsawan.

Budaya

Ibukota Silla adalah Seora-beol (saat ini Gyeongju). Di sana sejumlah besar makam Silla masih bisa ditemui di pusat kota Gyeongju. Kuburan-kuburan raja Silla yang berbentuk gundukan bukit-bukit kecil serta benda-benda berharga dari zaman itu dapat ditemukan di seluruh wilayah Gyeongju. Wilayah Bersejarah Gyeongju dimasukkan oleh UNESCO dalam daftar Warisan Dunia pada tahun 2000[2]. Sebagian besar dari kota kuno Silla ini juga dilindungi dalam wilayah Taman Nasional Gyeongju[3] .

Peniggalan-peninggalan termashyur Silla di Gyeongju:

§ Lonceng Perunggu Raja Seongdeok.

§ Cheomseongdae, observatori astronomi tertua di Asia Timur yang dibangun pada masa Ratu Seondeok (berkuasa 623-647).

Silla juga terkenal di kalangan pedagang Muslim Timur Tengah yang pergi berdagang ke Tiongkok lewat jalur sutra. Ahli geografi Arab danPersia seperti Ibn Khuradhih, Al-Masudi, Dimashiki, Al-Nawairi dan Al-Maqrizi menuliskan catatan-catatan tentang Silla.

Buddhisme

Raja Bopheung secara resmi masuk agama Buddha pada tahun 527, walau sebenarnya sudah diperkenalkan sejak lebih dari 100 tahun sebelumnya di Silla. Buddhisme diperkenalkan ke Silla oleh Biksu A-do, seorang pelarian Goguryeo pada pertengahan abad ke-5[4]. Cerita menyebutkan bahwa Raja Bopheung memeluk agama Buddha setelah mengeksekusi seorang bangsawan istana bernama Ichadon hanya karena ingin darahnya berwarna putih susu.

Buddhisme di Silla lebih kuat dibanding di Goguryeo atau Baekje karena merupakan agama negara. Dari Raja Bopheung sampai 6 penguasa berikutnya, menggunakan nama Buddhis dan menganggap diri mereka setara dengan Buddha[5]. Dalam hal pertahanan negara dibentuklah barisan militer Hwarang, para pemuda yang memiliki pemahaman Buddhisme yang kuat. Mereka juga memainkan perang penting dalam penyatuan semenanjung. Masa-masa akhir periode awal Silla adalah saat Budhisme mencapai puncak. Sejumlah besar kuil didirikan dengan dana dan sponsor bangsawan. Yang paling terkenal adalah Bulguksa, Seokkuram, dan Hwangyongsa (Kuil Kaisar Naga) yang dibangun dengan 9 tingkat pagoda kayu, melambangkan 9 buah negeri yang bersatu dalam Silla. Hwangyongsa runtuh karena terbakar dalam invasi Mongol ke Goryeo abad ke-12. Kuil Buddha Silla melambang kekuatan kerajaan dan peran Buddhisme dalam ekspansi dan proteksi negara.

Dengan bersatunya Tiga Kerajaan dalam Silla Bersatu, agama Buddha kurang menjadi begitu penting saat negara mulai mengadopsi metode birokrasi Tiongkok untuk mengelola negara yang semakin besar dan juga untuk mengekang kekuasaan keluarga bangsawan. Namun Buddhisme tetap mendapat tempat khusus rakyat Silla. Banyak dari biksu-biksu pergi ke Tiongkok belajar dan mencari sutra. Hasil seni dan kerajinan Silla sangat dipengaruhi unsur-unsur Buddhisme yang kental.

 
© Copyright: 2010 Design by: Kukuh Cakra Darma | Distributed by Kukuh Cakra | Support By : Blogger